Puisi-puisi ini pernah terbit di Kendari Pos Edisi 20 Juli 2013 :)
Mengunyah Rindu
petang tak halangi dua mata pelornya
untuk terangi bebatu
selama ia masih mengunyah rindu
sesamanya bersuka-suka
melepeh geram
meludah kelam
2013
Petang di Desa
bebudak berkejaran
hendak grogoti sarung
tjak tuan
semalam-malam berkidung
walau bibir tersandung sedu
lepau ia sumpal masa kelu
tunggulah semasa hujan lagi
sebelum sesurya merengek
akan ada fragmen, kata orang
saat sesurya telah berserah
hujan pun menyambut riang
2013
Pengerat Kenari
sebatas kenari
ia telaten meremah
biji tetaji
sebelum naluri rawi
berburu bumi
dari tangan ke tangan
lompati ladang sigaret
sebatas kenari
ia rentang jarak bebarak
dari tangan ke tangan
menabuh pangan
hingga sempoyongan
2013
Nisan Menangis
kau sapu dedaun basah
dalam kesukaan terperah
semusim nisan menangis
tubuh tak lagi manis
masih memeluk tanah
pada kesukaan gelisah
kau pun, pantang memelas
hingga ia mengecup putas
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar