Minggu, 20 Oktober 2013

LDR? Siapa Takut!

Okay, world, actually ini adalah pelarian dari ketidakmampuan otak saya mengerjakan tugas Morphology dalam kurun waktu beberapa jam sebelum dikumpulkan (sedangkan kaki baru berpijak di Mataram sekitar satu jam yang lalu).
selain itu, tulisan ini juga buah pikiran yang berhasil saya kumpulkan dan rumuskan di dalam pesawat Surabaya-Praya. daripada memplototi awan-awan mendung yang cenderung merangkul hati untuk galau, maka ada baiknya saya tidur dan memungut ide-ide dalam lamunan.
judul kali ini bertopik tentang Long Distance Relationship (LDR). berdasarkan pengalaman pribadi *uhuk!*, LDR tidaklah mudah dijalankan. jangankan pasangan yang masih  pacaran/tunangan, yang sudah menikah saja kadang masih sering terjadi cekcok.
namun, setelah lama merenungi perjalanan cinta saya yang tidak berhasil karena LDR (walau sebenarnya bukan sepenuhnya LDR penyebabnya *curcol*), lalu berfikir, dan membaca beberapa buku dan artikel (entahlah, saya cukup tertarik untuk melakukan penelitian kecil) akhirnya saya mengerti mengapa LDR ini begitu sulit dijalani. dan hasil dari penelitian kecil inilah saya merumuskan beberapa tips agar LDR menjadi lebih mudah dan menenangkan.
  1. KOMUNIKASI TIDAK ASAL KOMUNIKASI! okay, yang ini pasti sudah jadi rahasia umum, ya. tapi jangan pernah menganggap enteng yang namanya komunikasi. berhubungan jauh ini, tidak sekedar telepon, sms, chating via social-media, dll, tapi juga pengertian batin dari masing-masing pasangan. maksudnya, ini sedikit berkaitan dengan kepentingannya si pasangan. untuk apa pasangan meninggalkan Anda jauh-jauh? jika untuk melanjutkan sekolah atau urusan pekerjaan, tentu kita sebagai pasangan harus mengerti jadwal apa saja yang akan dilaluinya. jika pada jam-jam tertentu si empasangan sedang sibuk, jangan keluarkan sejata ngambek atau lapor-lapor  ke ortunya. nanti yang ada malah saling curiga dan berantem! percaya nggak percaya, ini lebih sering disulut oleh perempuan (walaupun saya sendiri perempuan, dan saya akui itu). sifat alami perempuan dan laki-laki sangatlah berbeda. jangan pernah samakan pola pikir kita dengan  pasangan. that's why, I suggest you to take his/her schedules when he/she are going to leave you. seperti yang pernah saya baca di salah satu buku karangan John Gray, Ph.D, seorang doktor terapi pernikahan, ia menyatakan bahwa laki-laki itu seperti karet gelang dan wanita seperti gelombang di lautan. mengapa demikian? karet gelang sejatinya tidak akan melar lebih dari lebar maksimumnya, jadi wanita tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu pasangannya tidak mengangkat telpon atau lama membalas sms, bisa saja pada saat itu ia sedang sibuk dengan aktivitasnya atau sedang menikmati masa jauhnya. dengan ini, ia akan merasakan rindu yang sangat dalam pada Anda saat pulang! (ahahaa... jadi ingat lagunya Omm Rhoma Irama). wanita pun demikian adanya jika dilihat dari sifat gelombang air laut. memang sudah menjadi kebutuhannya untuk terus bercerita pada pasangannya. jadi kaum laki-laki, tak perlulah merasa bersalah jika tiba-tiba pasangannya mengomel macam-macam, kalian hanya perlu mendengarkan dengan penuh perhatian, setelah itu, ia akan segera tenang dan kembali dengan penuh cinta pada  Anda (halaah...). tidak masalah saling memberi kebebasan berkegiatan selama tidak sedang bersama. daripada galau di depan layar HP/laptop? bukankah hubungan yang baik itu saling mendukung pribadi masing-masing? lakukanlah kegiatan potensi Anda! jangan takut untuk meminta izin atau mengizinkan pasangan untuk melakukannya. wanita butuh jaminan setia dari  laki-laki, dan laki-laki butuh kepercayaan dari wanita. ingat! komunikasi yang baik adalah tahu kapan menghubungi dan saling percaya. just say, "I will be back to you," and everything will be okay.
  2. PAHAMI SIFAT BAWAAN  PASANGAN. ini  menjadi hal penting karena hanya masing-masing pasangan yang perlu tahu. bukankah kalian orang yang istimewa? maka jangan ragu untuk saling bercerita tentang sikap, sifat, dan kebiasaan Anda pada pasangan. senejata ngambek dapat diredam dengan ini :) jika sudah saling memahami sifat bawaan pasangan, minimal kesalahpahaman akan berkurang dan kecurigaan pun dapat ditepis.
  3. SILATURRAHIM KELUARGA. hayoo... yang sudah tentukan tanggal pernikahan >,< hahaai.. ini tak kalah penting karena kata mamak saya, "Jangan berfikir untuk mencintai dan memiliki laki-laki seutuhnya tanpa mencintai keluarganya juga." menjaga silaturrahim juga berfungsi sebagai rel informasi dan saya rasa poin ini sudah cukup jelas :D
  4. GENGGAMLAH TANGAN TUHAN. inilah tindak tanduk tertinggi dari segala alam. sebaik-baiknya kita membina hubungan, sedekat-dekatnya kita dengan keluarga pasangan, tetap saja Tuhan yang menjadi garda terdepan untuk tiket restu pernikahan. maka jangan pernah lupakan Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam membina hubungan kasih. jodoh ada di tangan Tuhan, oleh karena itu, genggamlah tanganNya dengan nama kekasih di telapak tangan. :) dan saya yakin poin ini pun telah jelas.
yeah, inilah surat hasil perjalanan dari Semarang-Surabaya-Praya yang dapat saya bagikan. semoga bermanfaat dan menjadi pintu pemikiran yang lebih luas dalam membina LDR. jangan pernah takut untuk LDR. jika memang cinta, kenapa harus takut? so, LDR? siapa takut!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar