Minggu, 27 Oktober 2013

Menjelang Sumpah Pemuda

 Malam ini. setelah membaca dua BAB bahan UTS Morphology esok hari, mata saya terlambat dijemput mimpi. bola-bola ini kembali melebar kerana diskusi online bersama kawan-kawan UKPKM MEDIA Unram via sos-med. kami membahas pemberlakuan jam malam yang katanya akan mulai berpatroli pada 1 November 2013.
lalu berbagai statement dan buah pikiran terketik dalam kotak comment. begitu banyak, begitu lugas, begitu panjang. entah hati lelah atau tangan mulai keriting. saya membuka tautan baru dan mengetikkan alamat blog ini. saya lelah ber-vocal pada ranah diskusi. saya takut, ide-ide yang keluar dari otak melalui mulut ini tidak mampu dipertanggungjawabkan sepenuhnya. hingga Tuhan masih berbaik hati memberi nafas pada saya, apalah arti sebuah lidah yang diam?
kini cobalah untuk duduk dan berfikir. segala permasalahan yang kita diskusikan, segala kebijakan yang kita tentang atas nama mahasiswa, bisakah sebelum melakukan itu, kita tenang dan melakukan analisis mendalam? bukan berarti kita harus diam, berfikir, lalu terlena dan akhirnya lupa. mari bergerak! namun tidak dengan kaki yang gegabah hingga terperosok lumpur jebakan birokrasi!
kita banyak tahu. kita banyak mengumbar cerita tentang kebijakan buruk pada mahasiswa lain, terlebih pada yang tidak mau tahu. sungguh, saya lelah. saya merasa bersalah telah banyak bicara. harus saya biarkan mulut ini menikmati masa istirahatnya. jikalau ini bukan waktu yang tepat, saya akan tetap ber-vocal. namun tidak dengan mulut. saya akan mencari tahu kebenaran, mendengar diskusi-diskusi, lalu menulis. saya akan menulis!
demi 28 Oktober 2013 esok hari. saya ingin meminta maaf pada pemuda pejuang 28 Oktober 1928. janganlah saya menjadi orang yang berseberangan dari mereka. karena jika demikian, saya pantas disebut penghianat pemuda! pemuda Indonesia haruslah yang cinta tanah air. yang menguasai Bahasa Indonesia. yang rela mati membela bangsanya. harapan saya, lagu Darah Juang, pun Mars Mahasiswa tidak luntuk dari hati. juga do'a orangtua dalam tujuan utama mereka menyekolahkan saya di jenjang perguruan tinggi. saya harus menjadi orang Indonesia yang baik!
namun, saya masih lelah berbicara yang terkadang kosong. di kamar ini. di rumah ini, hanya ada tiga anak dan si sulung sedang menunggu ibunya pulang. ayahnya memantau dari kaki Tuhan. dan saya menangis dengan diam dalam situasi ini. karena saya telah berjanji pada mulut, ia akan memiliki waktunya dalam peristirahatan sementara.
sekian. saya lelah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar