Selasa, 29 Oktober 2013

Di Balik Tirai Kegombalan

memiliki kekasih seorang populer bukanlah perkara mudah. begitu banyak sayatan cemburu dan jengkel yang harus diperam dalam-dalam setiap hari. namun, jangan sampai hanya karena hal itu, lantas kaki mundur dan meninggalkan dia yang dicinta. begitupun dia yang mencintai kita.
saya, bersama seorang laki-laki bernama lengkap Maulana Rosihan Islam, telah menjalin hubungan kasih selama setahun. Rossi, atau saya biasa akrab menyapanya dengan 'Abang', adalah salah satu tipe laki-laki populer yang banyak dilirik perempuan. bukan bermaksud meninggikan apalagi sombong. dia memiliki kharisma, ya, saya sebut itu kharisma. karena memang itulah yang ada pada tutur katanya. kemampuannya mengolah kata di depan perempuan hingga mereka merasa disanjung serasa ratu, namun tidak begitu maksudnya.
lama saya perhatikan sifat dan sikapnya ini. saya sadar, itu salah satu kelebihannya sebagai laki-laki. sebagai kekasihnya, haruslah saya mengerti dan pandai menjaga emosi jikalau ia berlaku seperti itu di depan saya. benar-benar kesabaran tingkat lutut. mengapa lutut? karena hari-hari yang saya lakukan tidak sepeti pasangan Primus dan Jihan Fahira di televisi (meski kami cukup terkenal di kampus sebagai pasangan aktivis *uhuk!*), kami bukan Habibi dan Ainun yang hubungannya diwarnai ilmu pengetahuan. jadi tidak begitu selevel lah jika terlalu tinggi. hehee
sering saya merasa bahwa ia memanfaatkan sifatnya yang seperti itu. berlagak gombal di depan orang lain. sedikit mencandai saya seperti teman laki-lakinya, juga seperti tidak menganggap saya ada di saat sedang mengobrol dengan perempuan lain. benar-benar panas hati saya saat itu. ingin rasanya menjauh sejauh-jauhnya dan tidak mengenalnya lagi sebagai pasangan. sering. sering sekali. tapi, jika ingat bapak (orangtua si Abang) yang begitu baik dan welcome menerima saya, rasanya seluruh kegeramman ini menguap tanpa asap. saya selalu rindu pada mamiq di mana saja. dan kehadiran bapak, sedikitnya mampu menghadirkan kehangatan seorang ayah dalam hari-hari saya. semoga ini memiliki ujung yang baik. kugenggam tanganMu, Tuhan..

siklus kecemburuan saya sebenarnya tidaklah terlalu rumit. saya hanya tidak suka jika ia membiarkan saya menahan bara iri ini dalam diri terlalu lama. lelah dengan ketidakpekaannya, saya ceritakan hal ini padanya. ia hanya berkata, "Jangan mikir macam-macam. Abang ini miliku, and you are mine." diakhiri dengan cubitan di pipi, lalu berlalu begitu saja. dan, sikapnya tidak berubah. tetap saya ramah pada perempuan. tetap serupa gombal dan membuat mereka melayang-layang setiap mendengar suaranya yang renyah.
dan untuk siang hari tadi (29/10), saya hampir menangis haru mengetahui suatu kenyataan dalam dirinya. dibalik ketidakpekaannya terhadap kecemburuan saya, kegombalannya di hadapan yang lain, ia benar-benar menatap dan memiliki hati ini. mungkin bagi orang lain, ini hal kecil, dan hal kecil inilah yang saya inginkan darinya. ia menyimpan rapi foto-foto kami dengan folder khasnya ia  memanggil saya; "my Baiq"
berputarlah seluruh kenangan dari awal bertemu, hingga detik ini saya menulis. dibalik acuhnya ia di depan orang lain, ia tetap  menggandeng tangan saya di belakang punggungnya. dalam ketidakpeduliannya yang saya anggap tidak romantis ataupun tidak perhatian, ia diam-diam menjadi 'tim infestigasi' dan sayalah berita kriminalnya.
selama ini, di balik tirai kegombalannya, ia selalu membisikkan cinta pada setiap indera yang menyusun raga Baiq Ilda Karwayu. kini, apa saya masih merasa cemburu? Hmm... ia terlalu 'terbuka' untuk dicemburui.
I am a man,
who sees,
the shadow in your eyes..
^_^

Minggu, 27 Oktober 2013

Menjelang Sumpah Pemuda

 Malam ini. setelah membaca dua BAB bahan UTS Morphology esok hari, mata saya terlambat dijemput mimpi. bola-bola ini kembali melebar kerana diskusi online bersama kawan-kawan UKPKM MEDIA Unram via sos-med. kami membahas pemberlakuan jam malam yang katanya akan mulai berpatroli pada 1 November 2013.
lalu berbagai statement dan buah pikiran terketik dalam kotak comment. begitu banyak, begitu lugas, begitu panjang. entah hati lelah atau tangan mulai keriting. saya membuka tautan baru dan mengetikkan alamat blog ini. saya lelah ber-vocal pada ranah diskusi. saya takut, ide-ide yang keluar dari otak melalui mulut ini tidak mampu dipertanggungjawabkan sepenuhnya. hingga Tuhan masih berbaik hati memberi nafas pada saya, apalah arti sebuah lidah yang diam?
kini cobalah untuk duduk dan berfikir. segala permasalahan yang kita diskusikan, segala kebijakan yang kita tentang atas nama mahasiswa, bisakah sebelum melakukan itu, kita tenang dan melakukan analisis mendalam? bukan berarti kita harus diam, berfikir, lalu terlena dan akhirnya lupa. mari bergerak! namun tidak dengan kaki yang gegabah hingga terperosok lumpur jebakan birokrasi!
kita banyak tahu. kita banyak mengumbar cerita tentang kebijakan buruk pada mahasiswa lain, terlebih pada yang tidak mau tahu. sungguh, saya lelah. saya merasa bersalah telah banyak bicara. harus saya biarkan mulut ini menikmati masa istirahatnya. jikalau ini bukan waktu yang tepat, saya akan tetap ber-vocal. namun tidak dengan mulut. saya akan mencari tahu kebenaran, mendengar diskusi-diskusi, lalu menulis. saya akan menulis!
demi 28 Oktober 2013 esok hari. saya ingin meminta maaf pada pemuda pejuang 28 Oktober 1928. janganlah saya menjadi orang yang berseberangan dari mereka. karena jika demikian, saya pantas disebut penghianat pemuda! pemuda Indonesia haruslah yang cinta tanah air. yang menguasai Bahasa Indonesia. yang rela mati membela bangsanya. harapan saya, lagu Darah Juang, pun Mars Mahasiswa tidak luntuk dari hati. juga do'a orangtua dalam tujuan utama mereka menyekolahkan saya di jenjang perguruan tinggi. saya harus menjadi orang Indonesia yang baik!
namun, saya masih lelah berbicara yang terkadang kosong. di kamar ini. di rumah ini, hanya ada tiga anak dan si sulung sedang menunggu ibunya pulang. ayahnya memantau dari kaki Tuhan. dan saya menangis dengan diam dalam situasi ini. karena saya telah berjanji pada mulut, ia akan memiliki waktunya dalam peristirahatan sementara.
sekian. saya lelah..

Jumat, 25 Oktober 2013

Mari Menulis Mading dan Bulletin!

Tulisan ini mungkin lebih kepada pengalaman saya sebagai penulis di provinsi kecil ini. Menurut saya, menulis tidaklah sulit. Seperti kata Kiki Sulistyo, salah seorang sastrawan Nusa Tenggara Barat (NTB), “Jika ingin belajar menulis, hanya ada satu cara; menulis, menulis, menulis!” 
Kegiatan menulis adalah menuangkan ide di dalam bentuk tulisan. Ide pun bisa didapat di mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Oleh karena itu, sebagai siswa yang cerdas, mulailah merasakan peka terhadap kondisi sekeliling kita. Untuk memancing ide yang kita miliki, baiknya menulis tentang hal yang disukai. Begitu juga dengan pengalaman pribadi dan kegiatan-kegiatan yang pernah dilihat. 
Ada banyak rubrik dan jenis tulisan yang ada dalam dunia kepenulisan. Untuk Majalah Dinding  (Mading) dan Bulletin sekolah, ada beberapa jenis rubrik yang diterbitkan, yaitu: (1) Berita, (2) Opini, (3) Sastra. Dari ketiga jenis rubrik tersebut, terdapat pula beberapa jenis tulisan. 
Berita adalah rubrik yang wajib ada pada mading dan bulletin karena tugas kedua media cetak ini adalah menyebarkan informasi. Ada dua jenis berita yang cocok untuk keduanya, yaitu Straight News dan Feature. 
Straight News (SN) adalah jenis tulisan berita paling ringan namun sangat padat informasi. Dalam SN, isi berita di dalamnya harus mampu menjawab  pertanyaan  umum dari pembaca ketika berita itu diterbitkan, yaitu: What, Why, When, Where, Who, How (5W+1H). Ingat, usahakan tidak ada lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh pembaca karena kekurangan 5W+1H. 
Tidak seperti SN, Feature ini lebih seperti menceritakan berita dengan gaya menulis cerpen. Biasanya berita di dalamnya, selain menulis unsur 5W+1H, juga menyisipkan banyak informasi tambahan. Antara Feature dan SN dapat dibedakan dengan  melihat panjang berita. Feature jauh lebih panjang dari SN. 
Selain dari berita, mading dan bulletin pun menyediakan rubrik opini, tentu yang berisikan tulisan sejenis opini. Opini adalah tulisan yang mengandung gagasan dan pemikiran. Selain itu, opini biasanya membahas masalah yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Jika mading dan bulletin ini berada di lingkungan sosial sekolah, maka opini yang cocok adalah opini yang berbicara mengenai sekolah. Namun tidak salah  juga bila membicarakan hal-hal umum di luar sekolah seperti masalah kemacetan di pusat kota, curanmor di sekitar rumah, dll. 
Rubrik yang paling menarik dari semuanya adalah rubrik sastra. Dalam rubrik ini pun ada dua jenis tulisan umum yang menjadi favorit, yakni Puisi dan Cerpen. Saya rasa kedua jenis tulisan ini sudah akrab di telinga penggiat mading dan bulletin. Ini adalah jenis tulisan yang tidak hanya sebagai ruang apresiasi tapi juga menjadi nilai tambah karena penulisnya mampu menuliskan ide-ide dalam bahasa sastra yang halus, dan mau menerbitkannya untuk dibaca orang lain. 
Selain dari ketiga rubrik tersebut, ada pula rubrik tambahan yang mungkin bisa menjadi ruang informasi yang menyenangkan. Rubrik tersebut ialah Resensi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit). Namun saat ini, tidak hanya buku yang menjadi ulasan resensi, ada pula film dan gadget terbaru. 
Menarik kesimpulan dari semuanya, saya hanya ingin memperkenalkan beberapa rubrik dan jenis tulisan yang  wajib ada dalam mading dan bulletin. Selebihnya dapat dikembangkan sesuai kreativitas. Inilah salah satu skill (keahlian) atau kelebihan yang dimiliki anggota mading dan bulletin. Sebuah kreativitas akan mengubah pola pikir manusia. Sehingga bila pola pikir tersebut dapat diarahkan ke arah yang positif seperti kegiatan mading dan bulletin, maka akan terciptalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif dan berdaya saing. Mari menulis mading dan bulletin!

Selasa, 22 Oktober 2013

Surat Puisi (3)

Puisi-puisi ini pernah terbit di Radar Seni Edisi 9 Maret 2013 :)




Pagi di Jantung Kota

pada pancuran kasih
di tepian kolam sukma
digenggamnya mesra pula
titik-titik sinar bayi bintang
pukul sembilan merekah
di jantung kota jantung
di sudut taman hati
masyarakat bening
pun mengamati
sycamore tidak lebih cantik
dari ibu penyihir aspal

2013



Katak di Talas

katak di talas
daunnya kecupi hara
sepagi bulan merengek
pada matahari
giliranmu berjaga

katak di talas
sinar si penjaga
        tusuki hari
nyata rupa ia diburu
tangan-tangan uang
untuk kepulan
tetusuk bambu

tak ingin tamat cepat-cepat
dari atas talas ia melompat
lalu kembali ke parit
dengan perasaan pahit

2013



Epilepsi

setelah kuteguk
gas ensefalogram
aku jadi punya kawan
mereka menari layang
           di koridor
entah berasal
dari penyakit yang mana
bagiku,
kami berjodoh
dengan dokter E
pada jas putihnya
ia hobi berkata :
epilepsi, pisauku
akan berdansa
dengan otakmu

2013



Plang Putih Itu Bisu

plang putih itu bisu
roda-roda tetap menggigit
                 kulit bumi
tetap melukiskan tato
berampas porselen

plang putih itu bisu
tak mengapa jika perutmu
menuntut keadilan
dalam periode
       pengisian
namun sungguh
Ia tak citptakan kau
untuk durhakai
Gumi Paer!

2013



Akar-akar Rumput

akar-akar rumput
inginkan rumpun
disayang para buah
telah tumpah-ruah
kini ia hanya memeluk
                    sakit
pada gaun yang lusuh
jangankan berumpun
tangan pun telah rabun

2013



Sejarah di Otakku

sejarah sebagian telah melahap
masa nina bobokku
buku-buku di bangku
            sekolahku
seperti setan dalam
cerita Nabi Adam

sedang mataku melihat
sejarah seperti penggali
                   kubur
yang salah menaruh
nama pemesan

namun sudahlah
sejarah yang utuh
baiknya kunobatkan
sebagai nama
salah satu jalan
di otakku

2013



Panggungnya Serasa Kain
                                    : T.T.08
sudah kubilang
bangunkan tukang baja
untuk panggung kita
ia tak mungkin patahkan rerima
hanya ia jaminkan kebengkokan
bila keok
butiran mimpi melompat
cantik pada pupilmu
gagah pada pupilku
namun panggungnya
          serasa kain

sudah kubilang
buatlah panggung
    serupa baja
agar lusa
hingga kita berkaki tiga
masih ada rumah bergelora
yang siap menyambut kita

2013

Surat Puisi (2)

Puisi-puisi ini pernah terbit di Kendari Pos Edisi 20 Juli 2013 :)



Mengunyah Rindu

petang tak halangi dua mata pelornya
untuk terangi bebatu
selama ia masih mengunyah rindu
sesamanya bersuka-suka
melepeh geram
meludah kelam

2013



Petang di Desa

bebudak berkejaran
hendak grogoti sarung
                 tjak tuan
semalam-malam berkidung
walau bibir tersandung sedu
lepau ia sumpal masa kelu
tunggulah semasa hujan lagi
sebelum sesurya merengek
akan ada fragmen, kata orang
saat sesurya telah berserah
hujan pun menyambut riang

2013



Pengerat Kenari

sebatas kenari
ia telaten meremah
               biji tetaji
sebelum naluri rawi
        berburu bumi
dari tangan ke tangan
lompati ladang sigaret
           sebatas kenari
ia rentang jarak bebarak
dari tangan ke tangan
     menabuh pangan
hingga sempoyongan

2013



Nisan Menangis

kau sapu dedaun basah
dalam kesukaan terperah
semusim nisan menangis
tubuh tak lagi manis
masih memeluk tanah
pada kesukaan gelisah
kau pun, pantang memelas
hingga ia mengecup putas

2013

Surat Puisi (1)

Puisi-puisi ini pernah terbit di Jurnal Santarang Edisi 15 Juli 2013 :)


Perenggutan Hayat

barisan embun antarkan amis
pada kepulan ruam
hikayatnya tentang guram
tentang perenggutan hayat
di masa melarat

2013




Kristal Legam

padanya aku tusukkan
kristal legam
dari tetesan malam
maka hendaklah
ia patuh
pada peluh
sebelum raganya
bergumul dengan nyawa

2013

Minggu, 20 Oktober 2013

LDR? Siapa Takut!

Okay, world, actually ini adalah pelarian dari ketidakmampuan otak saya mengerjakan tugas Morphology dalam kurun waktu beberapa jam sebelum dikumpulkan (sedangkan kaki baru berpijak di Mataram sekitar satu jam yang lalu).
selain itu, tulisan ini juga buah pikiran yang berhasil saya kumpulkan dan rumuskan di dalam pesawat Surabaya-Praya. daripada memplototi awan-awan mendung yang cenderung merangkul hati untuk galau, maka ada baiknya saya tidur dan memungut ide-ide dalam lamunan.
judul kali ini bertopik tentang Long Distance Relationship (LDR). berdasarkan pengalaman pribadi *uhuk!*, LDR tidaklah mudah dijalankan. jangankan pasangan yang masih  pacaran/tunangan, yang sudah menikah saja kadang masih sering terjadi cekcok.
namun, setelah lama merenungi perjalanan cinta saya yang tidak berhasil karena LDR (walau sebenarnya bukan sepenuhnya LDR penyebabnya *curcol*), lalu berfikir, dan membaca beberapa buku dan artikel (entahlah, saya cukup tertarik untuk melakukan penelitian kecil) akhirnya saya mengerti mengapa LDR ini begitu sulit dijalani. dan hasil dari penelitian kecil inilah saya merumuskan beberapa tips agar LDR menjadi lebih mudah dan menenangkan.
  1. KOMUNIKASI TIDAK ASAL KOMUNIKASI! okay, yang ini pasti sudah jadi rahasia umum, ya. tapi jangan pernah menganggap enteng yang namanya komunikasi. berhubungan jauh ini, tidak sekedar telepon, sms, chating via social-media, dll, tapi juga pengertian batin dari masing-masing pasangan. maksudnya, ini sedikit berkaitan dengan kepentingannya si pasangan. untuk apa pasangan meninggalkan Anda jauh-jauh? jika untuk melanjutkan sekolah atau urusan pekerjaan, tentu kita sebagai pasangan harus mengerti jadwal apa saja yang akan dilaluinya. jika pada jam-jam tertentu si empasangan sedang sibuk, jangan keluarkan sejata ngambek atau lapor-lapor  ke ortunya. nanti yang ada malah saling curiga dan berantem! percaya nggak percaya, ini lebih sering disulut oleh perempuan (walaupun saya sendiri perempuan, dan saya akui itu). sifat alami perempuan dan laki-laki sangatlah berbeda. jangan pernah samakan pola pikir kita dengan  pasangan. that's why, I suggest you to take his/her schedules when he/she are going to leave you. seperti yang pernah saya baca di salah satu buku karangan John Gray, Ph.D, seorang doktor terapi pernikahan, ia menyatakan bahwa laki-laki itu seperti karet gelang dan wanita seperti gelombang di lautan. mengapa demikian? karet gelang sejatinya tidak akan melar lebih dari lebar maksimumnya, jadi wanita tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu pasangannya tidak mengangkat telpon atau lama membalas sms, bisa saja pada saat itu ia sedang sibuk dengan aktivitasnya atau sedang menikmati masa jauhnya. dengan ini, ia akan merasakan rindu yang sangat dalam pada Anda saat pulang! (ahahaa... jadi ingat lagunya Omm Rhoma Irama). wanita pun demikian adanya jika dilihat dari sifat gelombang air laut. memang sudah menjadi kebutuhannya untuk terus bercerita pada pasangannya. jadi kaum laki-laki, tak perlulah merasa bersalah jika tiba-tiba pasangannya mengomel macam-macam, kalian hanya perlu mendengarkan dengan penuh perhatian, setelah itu, ia akan segera tenang dan kembali dengan penuh cinta pada  Anda (halaah...). tidak masalah saling memberi kebebasan berkegiatan selama tidak sedang bersama. daripada galau di depan layar HP/laptop? bukankah hubungan yang baik itu saling mendukung pribadi masing-masing? lakukanlah kegiatan potensi Anda! jangan takut untuk meminta izin atau mengizinkan pasangan untuk melakukannya. wanita butuh jaminan setia dari  laki-laki, dan laki-laki butuh kepercayaan dari wanita. ingat! komunikasi yang baik adalah tahu kapan menghubungi dan saling percaya. just say, "I will be back to you," and everything will be okay.
  2. PAHAMI SIFAT BAWAAN  PASANGAN. ini  menjadi hal penting karena hanya masing-masing pasangan yang perlu tahu. bukankah kalian orang yang istimewa? maka jangan ragu untuk saling bercerita tentang sikap, sifat, dan kebiasaan Anda pada pasangan. senejata ngambek dapat diredam dengan ini :) jika sudah saling memahami sifat bawaan pasangan, minimal kesalahpahaman akan berkurang dan kecurigaan pun dapat ditepis.
  3. SILATURRAHIM KELUARGA. hayoo... yang sudah tentukan tanggal pernikahan >,< hahaai.. ini tak kalah penting karena kata mamak saya, "Jangan berfikir untuk mencintai dan memiliki laki-laki seutuhnya tanpa mencintai keluarganya juga." menjaga silaturrahim juga berfungsi sebagai rel informasi dan saya rasa poin ini sudah cukup jelas :D
  4. GENGGAMLAH TANGAN TUHAN. inilah tindak tanduk tertinggi dari segala alam. sebaik-baiknya kita membina hubungan, sedekat-dekatnya kita dengan keluarga pasangan, tetap saja Tuhan yang menjadi garda terdepan untuk tiket restu pernikahan. maka jangan pernah lupakan Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam membina hubungan kasih. jodoh ada di tangan Tuhan, oleh karena itu, genggamlah tanganNya dengan nama kekasih di telapak tangan. :) dan saya yakin poin ini pun telah jelas.
yeah, inilah surat hasil perjalanan dari Semarang-Surabaya-Praya yang dapat saya bagikan. semoga bermanfaat dan menjadi pintu pemikiran yang lebih luas dalam membina LDR. jangan pernah takut untuk LDR. jika memang cinta, kenapa harus takut? so, LDR? siapa takut!

Kamis, 17 Oktober 2013

Wake Me Up, Please..

Okay, setelah lama menjalani 'hiberanasi', akhirnya blog ini bersih kembali. sekitar empat tahun lalu, dengan berat hati saya memutuskan untuk menutup akun ini. seluruh postingan pun telah terhapus. hahaa.. tentunya dengan banyak pertimbangan yang menurut saya, pada saat itu, menutup akun adalah jalan terbaik.
Kini, rasanya lumayan kangen menulis surat kembali. meski tulisan lainnya telah tertoreh di media massa, sensai menulis di blog tentu berbeda. jika semasa SMP-SMK, blog ini isinya hanya keluhan dan curhatan tentang sekolah dan cinta *ups*, sekarang mungkin akan lebih 'waras'. semoga..
Lalu, hubungannya dengan judul di atas apa? tentu ada. selama saya merasakan dinginnya hibernasi, begitu banyak proses yang terjadi di otak kusut saya ini. entah itu peningkatan, bahkan penurunan seperti sekarang..
Bagaimana seorang penulis amatiran yang bermimpi untuk profesional mampu menapaki jejak pembawanya. pun banyak ide yang ingin disampaikan, namun jika musuh tergendut mulai muncul; RASA MALAS dan MINDER, segalanya kembali ke titik nol. suasana kembali normal, senormal kehidupan Squidword. alangkah merugi hidup saya jika hal itu terus terjadi. dan tidak bisa dipungkiri, kegilaan hebat akan saya dapatkan jika tidak segera diatasi.
Maka, teruntuk segala inspirasi saya, tetaplah menari dengan cantik. I miss you..