Tulisan ini
mungkin lebih kepada pengalaman saya sebagai penulis di provinsi kecil ini.
Menurut saya, menulis tidaklah sulit. Seperti kata Kiki Sulistyo, salah seorang
sastrawan Nusa Tenggara Barat (NTB), “Jika ingin belajar menulis, hanya ada
satu cara; menulis, menulis, menulis!”
Kegiatan menulis
adalah menuangkan ide di dalam bentuk tulisan. Ide pun bisa didapat di mana
saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Oleh karena itu, sebagai siswa yang
cerdas, mulailah merasakan peka terhadap kondisi sekeliling kita. Untuk
memancing ide yang kita miliki, baiknya menulis tentang hal yang disukai.
Begitu juga dengan pengalaman pribadi dan kegiatan-kegiatan yang pernah
dilihat.
Ada banyak rubrik
dan jenis tulisan yang ada dalam dunia kepenulisan. Untuk Majalah Dinding
(Mading) dan Bulletin
sekolah, ada beberapa jenis rubrik yang diterbitkan, yaitu: (1) Berita, (2)
Opini, (3) Sastra. Dari ketiga jenis rubrik tersebut, terdapat pula beberapa jenis
tulisan.
Berita adalah
rubrik yang wajib ada pada mading dan bulletin karena tugas kedua media cetak
ini adalah menyebarkan informasi. Ada dua jenis berita yang cocok untuk
keduanya, yaitu Straight News dan Feature.
Straight News
(SN) adalah jenis tulisan berita paling ringan namun sangat padat informasi.
Dalam SN, isi berita di dalamnya harus mampu menjawab pertanyaan
umum dari pembaca ketika berita itu diterbitkan, yaitu: What, Why, When, Where, Who, How (5W+1H).
Ingat, usahakan tidak ada lagi pertanyaan yang dilontarkan oleh pembaca karena
kekurangan 5W+1H.
Tidak seperti
SN, Feature ini lebih seperti menceritakan berita dengan gaya menulis cerpen.
Biasanya berita di dalamnya, selain menulis unsur 5W+1H, juga menyisipkan
banyak informasi tambahan. Antara Feature dan SN dapat dibedakan dengan melihat panjang berita. Feature jauh lebih
panjang dari SN.
Selain dari
berita, mading dan bulletin pun menyediakan rubrik opini, tentu yang berisikan
tulisan sejenis opini. Opini adalah tulisan yang mengandung gagasan dan
pemikiran. Selain itu, opini biasanya membahas masalah yang berkaitan dengan
sosial masyarakat. Jika mading dan bulletin ini berada di lingkungan sosial
sekolah, maka opini yang cocok adalah opini yang berbicara mengenai sekolah.
Namun tidak salah juga bila membicarakan
hal-hal umum di luar sekolah seperti masalah kemacetan di pusat kota, curanmor
di sekitar rumah, dll.
Rubrik yang
paling menarik dari semuanya adalah rubrik sastra. Dalam rubrik ini pun ada dua
jenis tulisan umum yang menjadi favorit, yakni Puisi dan Cerpen. Saya
rasa kedua jenis tulisan ini sudah akrab di telinga penggiat mading dan
bulletin. Ini adalah jenis tulisan yang tidak hanya sebagai ruang apresiasi
tapi juga menjadi nilai tambah karena penulisnya mampu menuliskan ide-ide dalam
bahasa sastra yang halus, dan mau menerbitkannya untuk dibaca orang lain.
Selain dari
ketiga rubrik tersebut, ada pula rubrik tambahan yang mungkin bisa menjadi
ruang informasi yang menyenangkan. Rubrik tersebut ialah
Resensi. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku;
ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit). Namun saat ini,
tidak hanya buku yang menjadi ulasan resensi, ada pula film dan gadget terbaru.
Menarik kesimpulan dari semuanya,
saya hanya ingin memperkenalkan beberapa rubrik dan jenis tulisan yang wajib ada dalam mading dan bulletin.
Selebihnya dapat dikembangkan sesuai kreativitas. Inilah salah satu skill (keahlian) atau kelebihan yang
dimiliki anggota mading dan bulletin. Sebuah kreativitas akan mengubah pola
pikir manusia. Sehingga bila pola pikir tersebut dapat diarahkan ke arah yang
positif seperti kegiatan mading dan bulletin, maka akan terciptalah Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kreatif dan berdaya saing. Mari menulis mading dan bulletin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar