Ya, saya anggap ini adalah kado ulang tahun saya yang ke 21. Kado paling demoktaris. ah, tidak sedemokratis itu juga, lah. ini puisi dari saya, oleh Media Indonesia (29/6), dan untuk saya. cukup demokratis, kan? ^_^ meski sedikit, ini sangat menghibur hati. khususnya hati saya sendiri. terima kasih..
*ah, jangan kaget! saya memang diciptakan untuk menulis puisi sekelebat (kata Mas Kiki, guru tersayang).
BAIQ ILDA KARWAYU
Abun-Abun
bukannya tak menyambut pinangan,
tuan dalam kotak selamat datang
bebilik rindu merumbai petang,
sulaman santet hanya abun-abun.
2014
Rumah Mandalika
kau bukanlah rumah mandalika di dadaku
andai bola wajahmu membatu saat itu
hanyalah sukar aku meramu ampun
2014
Namamu
bagaimanapun
aku selalu temui namamu menyudut
tunduk teduh atas sekata tuahmu
di sinipun
masih kuinjak bayangan,
tangan diramu malu
tunduk separuh di rambutmu
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar